Dynamic Glitter Text Generator at TextSpace.net

Kamis, 06 Maret 2014

Sistem Pendukung Keputusa



Sistem informasi  komputer yang dipergunakan untuk memecahkan permasalahan spsesifik, mampu berkomunikasi dalam memecahkan masalah semiterstruktur. Informasi dihasilkan dalam bentuk laporan periodik dan khusus, output dari model matematika dan sistem pakar serta menggunakan beberapa jenis grafik. Komunikasi dilakukan pada saat berbagai kelompok manajer terlibat dalam pemecahan masalah.


Gambar Sistem pendukung keputusan

Perangkat Lunak > menghasilkan laporan periodik ( yang disiapkan sesuai jadwal ) dan laporan khusus ( yang disiapkan sebagai jawaban atas kebutuhan informasi yang tak terduga )
Model matematika > menghasilkan informasi sebagai hasil dari simulasi yang melibatkan satu atau beberapa komponen dari sistem fisik perusahaan atau berbagai aspek operasinya.
Perangkat Lunak Group Decision Support System >  memungkinkan beberapa pemecah masalah bekerja sama dan saling berkomunikasi untuk memperoleh solusi.

OTOMATIS KANTOR

OK > sistem informasi  komputer yang mencakup semua sistem elektronik baik formal maupun informal, sistem formal ialah sistem yang bersifat  prosedural dengan menggunakan dokumentasi, tulisan maupun uraian, sedangkan sistem  informal ialah sistem tidak terencana sehingga tanpa dukungan dokumentasi tetapi cukup dengan lisan. Otomatis kantor berkaitan dengan komunikasi informasi didalam maupun diluar perusahaan, dan kebanyakan dipergunakan oleh orang yang bekerja didalam kantor ( pegawai administrasi, karyawan, sekretaris, profesional, manajer ).


Gambar Sistem otomatis kantor

Informasi dikumpulkan dari sistem fisik perusahaan pada bagian bawah, sedangkan informasi berfungsi sebagai input bagi aplikasi otomatis kantor berbasis komputer seperti pengolah kata, surat elektronik dan konferensi komputer serta memungkinkan pemecah masalah saling berkomunikasi dengan menggunakan komputer mereka masing - masing.

SISTEM PAKAR

Sistem Pakar memiliki potensi untuk memperluas kemampuan pemecahan masalah manajer melebihi kemampuan normalnya. Sistem pakar terdiri dari empat bagian utama : User interface Penggunaan input dan output multimedia yang sekarang mendapatkan perhatian dari pengembang sistem sebagai cara untuk meningkatkan komunikasi antar komputer dan pemakai., Knowledge base menggunakan metode - metode pemecahan masalah dan menggunakan formula untuk mengekspresikan logika masalah, Inference engine menggunakan penalaran menyerupai manusia didalam memformulasikan isi daripada Knowledge base, dan Development engine berisi tentang bahasa pemrograman untuk pengembangan sistem pakar.


Gambar Sistem pakar

Sistem pakar terdiri dari empat bagian antara lain User interface yang memungkinkan pemakai berinteraksi dengan sistem pakar. Knowledge base menyimpan akumulasi pengetahuan dari masalah tertentu yang akan diselesaikan. Inference engine menyediakan kemamapuan penalaran yang menafsirkan isi knowlegde base. Pakar dan analisis sistem menggunakan development engine untuk menciptakan sistem pakar.

Perbedaan Sistem Pendukung Keputusan, Sistem Pakar dan Sistem Informasi Manajemen



Definisi Sistem Pendukung Keputusan, Sistem Pakar dan Sistem Informasi Manajemen
  1. Sistem Pendukung Keputusan, adalah Sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mempertinggi efektifitas pengambilan keputusan dari masalah semi terstruktur. Perbedaannya dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah bahwa SIM menghasilkan informasi yang bersifat rutin dan terprogram, sedangkan Sistem Pendukung Keputusan sudah dikaitkan dengan proses pengambilan keputusan yang spesifik.
  2. Sistem Pakar, adalah aplikasi komputer yang ditujukan untuk membantu pengambilan keputusan atau pemecahan persoalan dalam bidang yang spesifik
  3. Sistem Informasi Manajemen, adalah Sistem Informasi yang bertujuan untuk menghasilkan informasi bagi kebutuhan para manajer dalam mengevaluasi dan mengambil keputusan dalam rangka mengendalikan seluruh aktivitas organisasi
Perbedaan antara Sistem pakar ( Expert system) dan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (Decision Support System)
  1. DSS terdiri dari routine merefleksikan keyakinan manajer dalam caranya memecahkan masalah. Keputusan yang dihasilkan oleh DSS merefleksikan gaya kemampuan manajer, sebaliknya expert sistem memberikan peluang untuk mendapatkan kemampuan dalam membuat keputusan melebihi kemampuan yang dimiliki manajer
  2. Expert System mempunyai kemampuan untuk menjelaskan jalur penalaran yang diikuti pencapaian pemecahan tertentu, penjelasan mengenai bagaimana pemecahan dicapai akan lebih berguna dari pada pemecahan itu sendiri.
  3. DSS menggunakan data base, ES menggunakan knowledge base (lihat komponen DSS dan ES).
  4. DSS berbasis pada permodelan, ES berbasis pada konsultasi.
  5. Dalam memecahkan masalah, Expert system lebih dipilih dari pada DSS bila :
  • Masalah tersebut melibatkan diagnosis situasi yang kompleks / melibatkan pembutan kesimpulan / peringkasan dari volume data yang besar.
  • Ada tingkat ketidaktentuan dalam aspek masalah tertentu.
  • Ada kemungkinan bagi ahli manusia untuk memecahkan masalah tersebut dala jangka waktu yang wajar.
Fase – fase dalam pengambilan keputusan antara lain adalah :
Menurut Simon tahun 1960 model yang mengambarkan proses pengambilan keputusan. Proses ini terdiri dari tiga fase, yaitu :
  1. Kegiatan intelijen (Intelegence)
  2. Kegiatan merancang (Design)
  3. Kegiatan memilih dan menelaah (Choice)


Kegiatan intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan tahapan dalam perkembangan cara berfikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen ini diperlukan sebuah sistem informasi, dimana informasi yang diperlukan ini didapatkan dari kondisi internal maupun eksternal sehingga seorang manajer dapat mengambil sebuah keputusan dengan tepat.
Kegiatan merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi pengembangan dan mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif. Pertimbangan-pertimbangan utama telah diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan tahapan ini, apakah situasi keputusan ini terprogram atau tidak.
Sedangkan Kegiatan memilih dan menelaah ini digunakan untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih
Tahap Impelementasi dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.

Sistem Pendukung Keputusan ( SPK )



Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur.
Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan. Untuk memberikan pengertian yang lebih mendalam, akan diuraikan beberapa difinisi mengenai SPK yang dikembangkan oleh beberapa ahli, diantaranya oleh Man dan Watson yang memberikan definisi sebagai berikut, SPK merupakan suatu sistem yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur.

Karakteristik dan Nilai Guna
Karakteristik sistem pendukung keputusan adalah:
  1. Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk membantu pengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menambahkan kebijaksanaan manusia dan informasi komputerisasi.
  2. Dalam proses pengolahannya, sistem pendukung keputusan mengkombinasikan penggunaan model-model analisis dengan teknik pemasukan data konvensional serta fungsi-fungsi pencari / interogasi informasi.
  3. Sistem Pendukung Keputusan, dirancang sedemikian rupa sehingga dapat digunakan/dioperasikan dengan mudah.
  4. Sistem Pendukung Keputusan dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi.
Dengan berbagai karakter khusus diatas, SPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari SPK adalah:
  1. SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi pemakainya.
  2. SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
  3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
  4. Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.
Di samping berbagai keuntungan dan manfaat seperti dikemukakan diatas, SPK juga memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya adalah:
  1. Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.
  2. Kemampuan suatu SPK terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar).
  3. Proses-proses yang dapat dilakukan SPK biasanya juga tergantung pada perangkat lunak yang digunakan.
  4. SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya.
Jadi secara dapat dikatakan bahwa SPK dapat memberikan manfaat bagi pengambil keputusan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja terutama dalam proses pengambilan keputusan.

Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan terdiri atas tiga komponen utama yaitu:
  1. Subsistem pengelolaan data (database).
  2. Subsistem pengelolaan model (modelbase).
  3. Subsistem pengelolaan dialog (userinterface).
Hubungan antara ketiga komponen ini dapat dilihat pada gambar dibawah.


Gambar : Hubungan antara tiga komponen sistem pendukung keputusan

Sub sistem pengelolaan data (database)
Sub sistem pengelolaan data (database) merupakan komponen SPK yang berguna sebagai penyedia data bagi sistem. Data tersebut disimpan dan diorganisasikan dalam sebuah basis data yang diorganisasikan oleh suatu sistem yang disebut dengan sistem manajemen basis data (Database Management System).
 
Sub sistem pengelolaan model (model base)
Keunikan dari SPK adalah kemampuannya dalam mengintegrasikan data dengan model-model keputusan. Model adalah suatu tiruan dari alam nyata. Kendala yang sering dihadapi dalam merancang suatu model adalah bahwa model yang dirancang tidak mampu mencerminkan seluruh variabel alam nyata, sehingga keputusan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan oleh karena itu, dalam menyimpan berbagai model harus diperhatikan dan harus dijaga fleksibilitasnya. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pada setiap model yang disimpan hendaknya ditambahkan rincian keterangan dan penjelasan yang komprehensif mengenai model yang dibuat.
 
Subsistem pengelolaan dialog (user interface)
Keunikan lainnya dari SPK adalah adanya fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem yang terpasang dengan pengguna secara interaktif, yang dikenal dengan subsistem dialog. Melalui subsistem dialog, sistem diimplementasikan sehingga pengguna dapat berkomunikasi dengan sistem yang dibuat.
Fasilitas yang dimiliki oleh subsistem dialog dibagi menjadi tiga komponen:
  1. Bahasa aksi (action language), yaitu suatu perangkat lunak yang dapat digunakan oleh user untuk berkomunikasi dengan sistem, yang dilakukan melalui berbagai pilihan media seperti keyboard, joystick dan keyfunction yang lainnya.
  2. Bahasa tampilan (display and presentation language), yaitu suatu perangkat yang berfungsi sebagai sarana untuk menampilkan sesuatu. Peralatan yang digunakan untuk merealisasikan tampilan ini diantaranya adalah printer, grafik monitor, plotter, dan lain-lain.
  3. Basis pengetahuan (knowladge base), yaitu bagian yang mutlak diketahui oleh pengguna sehingga sistem yang dirancang dapat berfungsi secara interaktif.