Gejala-Gejala Kanker Payudara
Kanker payudara (karsinoma payudara) adalah tumor
ganas yang tumbuh di jaringan payudara. Jenis kanker ini sering terjadi pada
wanita dan tidak menutup kemungkinan jika terjadi pada kaum pria, hanya saja
kasusnya sangat jarang.
Frekuensi kasus penyakit ini relatif tinggi di negara
maju dan merupakan yang terbanyak diderita dari jenis kanker
lainnya. Sedangkan di Indonesia, kanker payudara menempati peringkat kedua
setelah kanker serviks.
Payudara
adalah kelenjar yang terdiri daripada banyak saluran (ducts) yang dikelilingi
oleh lobus (lobes) tisu-tisu kelenjar dan tisu lemak. Peranan utamanya ialah
membuat dan mengeluarkan susu. Payudara dipengaruhi oleh hormon seks wanita
yang dikeluarkan oleh ovari. Hormon-hormon inilah yang menyebabkan payudara
membesar dan berubah mengikut kitaran haid dan juga keadaan mengandung.
1.
Gejala-Gejala Kanker Payudara
Ada beberapa
gejala kanker payudara yang dapat dilihat. Berikut adalah gejala-gejala yang
dimaksud:
- Adanya benjolan pada payudara yang dapat diraba.
- Perubahan bentuk dan ukuran payudara.
- Adanya luka di sekitar puting susu dan sekitarnya yang sukar sembuh.
- Adanya cairan (darah atau nanah-berwarna kuning sampai kehijauan) yang keluar dari puting susu.
- Perubahan pada puting susu seperti gatal, terasa terbakar, dan tertarik ke dalam (retraksi).
- Adanya kerutan-kerutan (seperti jeruk purut) pada kulit payudara.
- Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.
Segera periksakan payudara Anda ke dokter bila timbul
gejala-gejala yang telah disebutkan agar bisa segera ditangani dengan baik.
Diusahakan untuk melakukan diagnosis dini karena kanker payudara lebih mudah
diobati dan bisa disembuhkan jika masih pada stadium awal.
Untuk mendeteksi secara dini, dapat dilakukan
pemeriksaan sendiri pada payudara setiap 5-7 hari setelah masa menstruasi,
dengan mammografi (pemeriksaan dengan sinar X), atau dengan biopsi (mengangkat
sedikit jaringan kelenjar susu untuk diagnosis).
2. Pencegahan Kanker Payudara
Dari sini dapat disimpulkan
bahwa estrogen merupakan salah satu faktor yang bertanggung jawab terhadap
resiko terjadinya kanker payudara. Apa yang dapat dilakukan masing-masing
wanita untuk mencegah timbulnya kanker payudara?
- Lakukan deteksi dini (pemeriksaan sendiri) setiap bulan setelah masa haid dan pemeriksaan klinis (mammografi dan biopsi).
- Hindari mengonsumsi makanan yang berlemak tinggi.
- Penggunaan obat atau alat kontrasepsi yang mengandung hormon harus atas petunjuk dokter.
- Menyusui bayi selama mungkin (sampai sekitar 2 tahun).
- Banyak mengonsumsi buah dan sayur serta kedelai termasuk produk olahannya.
Kunci untuk bertahan hidup adalah mendeteksi kanker
payudara sedini mungkin, sebelum ia memiliki kesempatan untuk menyebar.
Pemeriksaan payudara secara pribadi hendaknya dilakukan dengan teratur setiap
bulan, karena seorang wanita harus waspada dalam mencari sesuatu yang tampak
atau terasa mencurigakan pada payudaranya, seperti adanya pengerasan atau
benjolan.
Beberapa terdapat pengobatan kaker payudara tradisional
sebagai berikut:
Obat Penyakit Kaker Payudara Tradisional Pengobatan Benjolan Di Payudara secara Alami , Ampuh Dan Manjur
Membantu mengobati Kanker Payudara dari dalam Tanpa Operasi.
·
Kulit Mangggis : Khasiat
XANTHONE bukan sekedar antioksidan, tetapi juga antikanker seperti hasil riset
Moongkarndi. Peneliti Fakultas Farmasi Universitas Mahidol itu menguji XANTHONE
dalam riset praklinis dengan SKBR3 alias kultur sel kanker payudara manusia.
Hasilnya? Ekstrak kulit manggis bersifat antiproliferasi yang kuat untuk menghambat
pertumbuhan sel kanker. Selain itu ekstrak itu juga bersifat apoptosis atau
mendukung penghancuran sel kanker. Penelitian serupa dilakukan di portugal ,
Membuktikan bahwa xanthones mampu menghambat perkembangbiakan kanker payudara,
ginjal, dan melanoma ( kanker kulit ) …!!!!
·
Daun Sirsak : Menurut
penelitian menunjukkan bahwa daun sirsak mampu menyerang dan menghancurkan
sel-sel kanker, hasil penelitian tentang khasiat sirsak sebagai antitumor dan
antikanker yang dilakukan The National Cancer
Institute tahun 1976.
·
Pemanfaatan daun
sirsak sebagai obat-obatan di Indonesia sebenarnya bukan hal yang baru. Secara
turun temurun khasiat daun sirsak telah dimanfaatkan oleh orang Indonesia untuk
mengatasi beberapa penyakit. Masyarakat di daerah Sunda (Jawa Barat) misalnya,
menggunakana buah sirsak yang masih muda untuk obat penurun tekanan darah
tinggi, sedangkan masyarakat Aceh menggunakan buah sirsak sebagai obat penyakit
hepatitis dan daunnya untuk mengobati sakit batuk dan berbagai macam kanker.
Sementara di daerah Sulawesi Selatan, daun sirsak bisa digunakan untuk penurun
panas. Bahkan saat ini sudah ada dokter dan para herbalis yang meresepkan daun
sirsak untuk mengatasi beberapa penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar